Saturday, December 22, 2012

Kepada hujan kubertanya

Kepada hujan ku bertanya.

Kepada malam ku berbisik.

Apakah ini nyata, atau hanya sebuah ilusi.

Saat yang berada di dekatku hanya bayanganku sendiri.

Namun terdengar suara langkah kaki.

Masih nampak jejaknya, yang perlahan terhapus oleh hujan.

Masih terdengar suaranya, yang perlahan terhapus oleh angin.

-----------

Aku tidak sendiri, juga tidak bersamamu.

Aku hanya hidup di dalam dunia ku.

Yang aku sendiri tak tahu itu dimana.

Berteman kesunyian, dan bayanganku sendiri.

Bukannya aku menjauh.

Tapi memang ragamu tak bisa ku raih.

Bukannya aku menepi.

Hanya saja, memang kau yang sulit tuk ku jangkau.

-----------

Lagi.....

Hujan membuatku memikirkanmu sekali lagi.

Hujan membuat namamu melintas lagi.

Seolah-olah kau ada disini.

Padahal aku disini hanya ditemani bayanganku sendiri.

Apa hanya perasaanku saja, atau memang ada sesuatu yang berbeda.

------------

Jauh.....

Satu kata yang bisa menggambarkan keadaan kita.

Cantik.....

Satu kata yang bisa menggambar kan kamu.

Indah.....

Sekali lagi, itulah kamu.

Sementara aku.

Aku hanya orang yang hanya sanggup menulis, tanpa bisa berbicara langsung.

-------------

Jika kau menatap hujan, dan membayangkanku.

Disaat yang sama aku juga membayangkanmu.

Maka kehangatanlah yang akan kita rasakan.





(pict source: google.com)

0 comments:

Post a Comment

newer post older post Home